Bandung - Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan Nasional (GPTPN) kembali menyapa hangat masyarakat Indonesia khususnya para petani Jawa Barat. Acara akbar ini berlokasi di Kawasan Gedung Budaya Soreang Kab. Bandung, Jawa Barat. Diprakarsai Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian, bekerjasama dengan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat menggelar Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan Nasional bertajuk “Mewujudkan Kemandirian Benih Tanaman Pangan Untuk Kedaulatan Pangan Menuju Indoneisa Emas Tahun 2045”, dimana penyelenggaraan kali ini memasuki edisi ke-9 sejak dilaksanakan pertama kali. Acara dilaksanakan selama 3 (tiga) hari berturut-turut yang dimulai pada tanggal 27 Juli sampai dengan 30 Juli 2024, para pungunjung akan disuguhi aneka kegiatan menarik seperti pameran teknologi perbenihan, berbagai forum diskusi yang melibatkan para pemangku kepentingan terkait, kongres Ikatan Pengawas Benih Tanaman (IPBTI), donor darah, job fair, & pameran produsen benih.
Wakil Menteri Pertanian RI, Sudaryono B. Eng., M.M, MBA., membuka acara sekaligus menilik lokasi demonstration plot (demplot) tanaman varietas unggulan, bersama Dr. Ir. Suwandi, M.Si., selaku Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Bey Triadi Machmudin, S.E., M.T., selaku Pj. Gubernur Jawa Barat, Mayjen TNI Mohammad Fadjar, MPICT., selaku Pangdam Siliwangi, H.M. Dadang Supriatna, S.Ip,. M.Si., selaku Bupati Bandung, dan para jajarannya.
“Gebyar Perbenihan intinya itu adalah semua hal terkait benih tanaman pangan dari mulai padi, jagung, kacang hijau, kemudian ada kacang tanah & seterusnya. Dan kita sudah melihat tadi, dari padi sudah menengok, jagung, ada kacang tanah, ada kacang hijau, inovasinya bagus. Jadi ini artinya tidak ada alas an bahwa kita tidak bisa tanam, artinya semua tempat bahkan di rawa, bahkan di genangan air tempat banjir pun, ada cara supaya lahan genangan itu tetap produktif. Bangganya adalah ternyata ahli-ahli kita telah bisa & dapat menemukan varietas, jenis-jenis tanaman yang sesuai dengan masing-masing wilayah”, ujar Sudaryono B. Eng., M.M, MBA., dalam pembukaan acara Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan Nasional, Sabtu (27/7/2024).
Terkait menyongsong kedaulatan pangan nasional, sejalan dengan tema acara dan cita-cita bangsa menuju Indonesia emas 2045, PT. Benih Citra Asia sebagai produsen benih tanaman pangan dan hortikultura hasil pemuliaan (Plant Breeding) inovasi anak negeri, terus berkomitmen untuk melakukan inovasi dan meningkatkan mutu benih yang berkualitas untuk hasil panen petani yang maksimal dan mewujudkan ketahanan pangan nasional.
“Dengan adanya acara gebyar perbenihan ini, kita tunjukkan varietas kita. Pertama, petani akan tau produk-produk kita, banyak juga dari dinas-dinas, KTNA bisa melihat. Kedua, kita dalam mewujudkan ketahanan pangan, kita menyiapkan benih yang telah dirilis oleh pemerintah. Jadi, kita akan menyiapkan semua varietas. Kita ada varietas mulai dari jagung hibrida Betras 1 F1, Betras 4 F1, Betras 8 F1, Betras 9 F1, Betras 10 F1, Sampai Betras 32 F1. Jadi, untuk menyongsong ketahanan pangan kita telah berpartisipasi dalam hal menyiapkan benih yang unggul”, ungkap Mohammad Basroni selaku Manajer Pemasaran Wilayah 03.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, produksi jagung di Indonesia pada 2022 mencapai 25,18 juta ton pipilan kering. Angka ini meningkat dibandingkan produksi 2021 sebanyak 23,04 juta ton pipilan kering. Sedangka pada tahun 2023 luas panen lahan jagung di Jawa Barat mencapai sekitar 80 ribu Ha dan luas panen lahan pangan padi di Jawa barat mencapai sekitar 1,58 juta Ha. Luasan potensi ini tentunya menjadi komitmen kami untuk turut andil meningkatkan capaian khususnya wilayah Jawa Barat dengan mengenalkan produk-produk benih pangan yang unggul dan bermutu tinggi Bintang asiA, seperti yang tertampil dilahan demplot. Seperti Jagung Hibrida Betras 9 F1, Betras 10 F1, dan Betras 32 F1, serta Padi Inpari 32 HDB.
Jagung merupakan salah satu sumber pangan potensial yang dapat dikembangkan dalam diversifikasi pangan untuk mendukung ketahanan pangan lokal dan nasional. Oleh karena itu, kebutuhan benih yang unggul dan bermutu tinggi sangat diperlukan oleh petani. Produk jagung hibrida dari Bintang asiA dapat memenuhi kebutuhan itu. Seperti jagung hibrida Betras 9 F1, Betras 10 F1, & Betras 32 F1. Jagung hibrida Betras 9 F1 memiliki keunggulan; tahan bulai, batang kokoh, produksi tinggi, tongkol besar, biji kemerahan, rendemen tinggi, dan stay Green. Jagung hibrida Betras 10 F1 memiliki keunggulan; tahan bulai, batang kokoh, posisi tongkol rendah, tahan rebah batang, tongkol besar, biji kemerahan, rendemen tinggi, dan produksi tinggi. Jagung hibrida Betras 32 F1 memiliki keunggulan; umur panen genjah, bisa ditanam rapat, tahan busuk tongkol, rendemen tinggi, produksi tinggi, janggel kecil, dan toleran naungan.
Tatang Santang, selaku Marketing Eksekutif area Kabupaten Bandung dan sekitarnya menambahkan, bahwa potensi Kabupaten Bandung dan sekitarnya yang dominan wilayah dataran tinggi, selama ini masih condong ke tanaman hortikultura, seperti tomat, cabai, timun, & sawi. Harapannya produk Jagung Bintang asiA, seperti Betras 9 F1, Betras 10 F1, & Jagung Betras 32 F1 nantinya akan semakin dikenal oleh petani Kabupaten Bandung, untuk turut serta andil dalam berkontribusi mewujudkan kedaulatan pangan menuju Indonesia emas 2045.
Link Produk