img-detail
img-detail
JAGUNG HIBRIDA

BETRAS 32 F1

Jagung Hibrida.
Warna biji : oranye.
Ukuran tongkol : ± 20x5 cm.
Potensi hasil : ± 13,2 ton/ha.
Rendemen biji : ± 82%.
Tahan penyakit bulai.
Hawar dan karat daun.
Adaptasi utama di dataran tinggi.
Umur panen genjah.
Bisa ditanam rapat.
Tahan busuk tongkol.
Rendemen tinggi.
Produksi tinggi.
Janggel kecil.
Toleran naungan.
Corn (hybrid).
Grains color : orange.
Cob size : ± 20x5 cm.
Yield potential : ± 13,2 tons/ha.
Rendement : ± 82%.
Downy mildew resistant.
Main adaptation in the highlands.
Early harvest.
Can be planted closely.
Gibberella Resistant.
High rendement.
High production.
Little ear of corn
Tollerant a shade.

الذرة الهجينة
لون البذرة : البرتقالي
مقاس كوز الذرة: ± 20×5 سم
نتائج الحاصل : ± 13,2 طن/هكتار
عائد البذور: ± %82
مقاومة المرض
التكيف الرئيسي في أراضي المرتفعة
عصر الحصاد الاثمار السريعة
يمكن زراعتها بإحكام
مكعبات الذرة المقاومة للعفن
ارتفاع العائد
انتاج عالي
جانغيل الذرة الصغيرة
متسامح مع الظل
杂交玉米。
种子颜色:橙色。
谷粒大小:± 20x5 厘米。
产量潜力:± 13.2 吨/公顷。
种子产量:± 82%。
抗霜霉病、枯萎病和叶锈病。
主要适应高原地区。
收获期早。
可密植。
抗棒腐。
产量高。
产量高。
果核小。
耐阴。
Terjemahkan Ke
Budidaya

A. Persiapan Lahan

1. Pembersihan lahan dari rumput/gulma serta bekas akar tanaman yang tersisa, agar pertumbuhan tanaman tidak terganggu dari inang hama dan penyakit.
2. Pembajakan tanah dan merotari jika dengan traktor sedalam 30-40 cm untuk menggemburkan tanah dan memperbaiki draenasi dan aerasi tanah.
3. Pemberian kapur dolomit bersamaan dengan olah tanah jika pH tanah < 6. Dosis 2-3 ton/Ha, pH Optimal 6,8.
4. Pembuatan larikan dengan jarak 70 x 20 cm, dan pemberian pupuk organik jika di perlukan untuk tanah yang kurang subur dengan dosis 5 ton/Ha.
5. Pengolahan Tanah
Manual (Menggunakan cangkul untuk membalik dan menggemburkan tanah).
Mekanik (Menggunakan mesin dengan Rotary atau Jounder).

B. Penanaman

1. Penanaman dimulai dengan pembuatan lubang tanam dengan alat tugal sedalam 3 cm. Pada larikan yang telah dibuat jarak 70 cm antar barisan/ larikan dan jarak 20 cm dalam barisan.
2. Benih jagung di tanam 1 atau 2 butir per lubang, lubang tugal tutup tanah sedikit dan tabur/ kocor insektisida furadan/ curater 10-20 butir untuk mencegah serangan hama.
3. Kebutuhan benih per Ha sekitar 10-15 kg.

C. Pemeliharaan Tanaman

1. Penyiraman dilakukan jika kondisi tanah kering.
2. Penyiangan rumput gulma biasanya dilakukan 2 kali setelah pemupukan ke 2 dan pemupukan susulan ke 3.
3. Pembumbunan biasa dilakukan setelah penyiangan ke 1 umur 4/5 minggu setelah tanam dengan cara meninggikan tanah pada barisan tanaman sehingga tanaman lebih tahan rebah.
4. Pemupukan dilakukan 3 kali umur 2 MST, 5 MST, dan 8 MST dengan cara di tugal jarak lubang pupuk 10 cm dr tanaman 5-7,5 gr/tan dan lubang pupuk di tutup tanah

D. Pemupukan

No Jenis Pupuk Susulan 1/Ha Susulan 2/Ha Susulan 3/Ha Keterangan
2 mst 5 mst 8 mst
1 Urea 366 kg 1. mst = minggu setelah tanam
2. aplikasi tunggal 10 gr/tanaman
2 NPK 15-15-15 183 kg 183 kg 183 kg
3 SP36 366 kg
4 KCL 366 kg

E. Hama Penyakit

No Jenis Hama Tanaman Trap & Agen Hayati Kimiawi
Bahan Aktif Merk Dagang
1 Ulat Grayak (Spodoptera litura fabric.) Yellow Trapping + Perekat Metomil
Klorantraniliprol
Dangke
Prevathon
Indosakarb
Emamectin Benzoat
Amate
Emacell
2 Aphids Karbosulfan
Abamectin
Marshal
Agrimec, Demolish
Carbosulfan Marshal
3 Belalang Imidakloprid
Metomil
Deltametrin
Winder
Dangke
Decis
4 Ulat Penggerek Tongkol (Helicoverpa armigera) Klorantraniliprol
Indosakarb
Prevathon
Amate
5 Lalat Bibit (Atherigona Sp) Emamectin Benzoat
Profenofos
Carbosulfan
Emamacel
Curacron
Marshal

F. Panen

1. Umur panen Jagung pakan di dataran rendah umumnya mulai panen di umur 110 HST untuk datara rendah, untuk dataran tinggi 130 HST.
2. Salah satu ciri khususnya kelobot tongkol mulai kering kecoklatan dan biji jagung tidak meninggalkan bekas jika ditekan dengan kuku.
3. Seminggu sebelum dipanen pucuk tanaman dipangkas dan kelobot di kupas, tujuannya untuk mempercepat proses pengeringan biji, setelah beberapa hari jagung siap panen dan sebaiknya pada saat cuaca sedang terik.