A. Persemaian
1. Media Semai
Media semai yang digunakan adalah campuran tanah top soil dan pupuk kandang yang halus dan sekam bakar dengan perbandingan 2: 1: 1
2. Alat/Tempat Semai
Tempat semai bisa di meja bambu yang diberi naungan plastik atau di tray semai plastic
3. Cara semai
Sebelum menyemai benih, media semai di siram air merata
Semai benih cabai dengan meletakkan 1-2 benih di lubang tray semai atau menebar tipis pada media semai di meja bambu dan menutupnya secara tipis dengan tanah
Selanjutnya tutup rapat media semai dengan plastik mulsa hal ini untuk menjaga media semai tdk mudah kering dan mempercepat daya kecambah benih.
Benih Cabai akan mulai tumbuh pada umur 6-7 hari setelah semai di dat. Rendah dan 10 hari di dat tinggi.
4. Perawatan Bibit
Pengecekkan benih yang mulai tumbuh dengan membuka plastik mulsa penutup di hari ke 4 atau 5 dan melakukan penyiraman jika media mulai kering.
Penyiraman rutin dilakukan setiap pagi dan sore jika media kering dengan alat embrat/ shower.
Pemupukan diberikan jika diperlukan saat bibit umur 15 hari dengan NPK 2 gr/l air disiramkan.
Penyemprotan fungisida dan insektisida jika diperlukan pada hari ke 7 atau ke 10 dengan dosis ½ dari anjuran.
Kebutuhan bibit Cabai per hektar sekitar 16.000 bibit.
Bibit cadangan untuk penyulaman tambahkan sekitar 10-20 %.
B. Persiapan Lahan
1. Pembersihan lahan dari rumput/gulma serta bekas akar tanaman yang tersisa, agar pertumbuhan tanaman tidak terganggu dari inang hama dan penyakit
2. Pembajakan tanah dan merotari jika dengan traktor sedalam 30-40 cm untuk menggemburkan tanah dan memperbaiki draenasi dan aerasi tanah
3. Pemberian kapur dolomit bersamaan dgn olah tanah jika pH tanah < 6
4. Pembuatan bedengan dengan ukuran lebar 110-120 cm tinggi 30-40 cm disesuaikan musim ,lebar selokan 50-60 cm dan panjang bedengan disesuaikan kondisi lahan
5. Pemberian pupuk kandang di atas permukaan bedengan dan di aduk merata.Kebutuhan pupuk kandang 30 ton per-hektar
6. Pemberian pupuk dasar NPK 50 gr. SP.36 25 gr. Dan Boron 2 gr/M2
7. Penutupan permukaan bedengan dengan tanah dan meratakanya
C. Penanaman
1. Pengaturan jarak tanam
Jarak tanam cabai yaitu jarak antar barisan 60-70 cm dan dalam barisan 50-60 cm
2. Pembuatan lubang tanam mulsa
Lubang tanam mulsa dapat dibuat dengan alat pelubang dari besi yang dipanaskan sesuai jarak tanam yang dianjurkan
3. Teknis PenanamanBibit Cabai siap tanam umur 25 hari. Penanaman dilakukan dengan menanam 1 bibit per lubang tanam, kemudian disiram. Penanaman di lahan dataran rendah sebaiknya dilakukan sore hari untuk menghindari stres bibit
D. Pemeliharaan Tanaman
1. Penyiraman
Penyiraman dengan cara di siram dengan gayung dilakukan setiap hari
Penyiraman dengan cara dialirkan ke selokan dan disiramkan ke lubang tanam (di leb) dilakukan 1-2 kali per minggu.
2. Penyulaman
Penyulaman dilakukan untuk mengganti tanaman yang mati hingga tanaman umur 7 hari, hal ini untuk mempertahankan populasi tanam tetap utuh.
3. Pemasangan ajir/turus bambu
Pemasangan ajir/turus dilakukan mulai tanaman umur 1 minggu, agar tidak merusak perakaran tanaman. Panjang ajir Cabai 125 cm Ajir /turus ditancapkan dekat batang tanaman dengan jarak 5 cm.
4. Pemetikan tunas samping (pewiwilan)
Pemetikan tunas samping pada Cabai besar dilakukan pada tunas yang tumbuh di bawah cabang V. Pada Cabai keriting dan Rawit hanya beberapa tunas bagian bawah dekat tanah
5. Penyiangan rumput/ gulma
Penyiangan rumput atau gulma yang mengganggu tanaman dilakukan 2 x selama satu musim yaitu pada saat tanaman berumur 30 hari dan 60 hari dengan alat kored/cangkul kecil
E. Pemupukan
Pupuk | Dosis Kg | Keterangan | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
7 HST | 21 HST | 35 HST | 50 HST | 65 HST | 80 HST | 95 HST | 110 HST | 125 HST | ||
NPK Mutiara | 2 | 2 | Dosis 250 ml/tan Dilarutkan dalam 200 lt air | |||||||
ZA | 2 | 2 | ||||||||
NPK Mutiara | 3 | 3 | 3,5 | 3,5 | 4 | 4 | 4 | Dosis 250 ml/tan Dilarutkan dalam 200 lt air | ||
KNO 3 Putih | 0,5 | 0,5 | 0,5 | 0,5 | 0,5 | 0,5 | 0,5 | |||
NPK | 15 | 20 | 20 | 20 | Jika aplikasi butiran (gr/tan) di tugal | |||||
KNO3 Putih | 5 | 5 | ||||||||
KCL | 5 | 5 |
F. Hama Penyakit
1. Hama
NO. | HAMA | PENGENDALIAN |
---|---|---|
1 | Thrip (Thrips parvispinus Karny) | Agrimec/confidor/winder |
2 | Kutu Daun (Myzus persicae Suiz) | Desis/confidor |
3 | Lalat Buah (Bactrocera dorsalis Hendel) | Petrogenol/ lyla |
4 | Ulat Grayak (Spodoptera litura Fabricius) | Fastak/amate/prevaton |
5 | Ulat Buah (Helicoverpa armigera) | Amate/prevaton |
6 | Tungau (Tetranycus sp.) | Samite |
7 | Kutu kebul ( Bemisia tabaci dan Bemisia triloroides) | Winder/marshale |
8 | Leaf miner (Liriomyza spp.) | Thrigart/siklon |
2. Penyakit
NO. | PENYAKIT | PENGENDALIAN |
---|---|---|
1 | Antraknosa (Colletotrichum sp.) | Bion M/ridomil gold/amistartop |
2 | Bercak daun (Cercospora capsici ) | Dithane/score |
3 | Bercak bakteri (Xanthomonas campestris pv) | Ridomil gold/dithane |
4 | Layu Bakteri (Pseudomonas solanaceareum) | Bactosin/agrept |
5 | Layu Fusarium (Fusarium oxysporum) | Ridomil gold/dithane/benloc |
6 | Busuk Daun (Fhytopthora infestans) | Ridomil gold/dithane/benloc |
7 | Bercak Kering (Alternaria solani) | Score/dithane |
8 | Virus Gemini (Gemini Virus) | Winder/Marshal untuk vectornya |
G. Panen
1. Panen pada tanaman cabai tergantung varietas yang di tanam genjah atau dalam umurnya,serta lokasi penanaman dataran rendah atau dataran tinggi
2. Tanaman yang di tanam di dataran rendah panen awalnya lebih cepat dibanding dataran tinggi
3. Umumnya panen dilakukan setiap 5-6 hari sekali tergantung permintaan pasar dan jarak dari kebun ke pasar
4. Umur Panen Cabai :
Cabai Besar panen umur : 80-100 HST
Cabai keriting panen umur : 110-120 HST
Cabai rawit panen umur : 65 HST