img-detail
img-detail
img-detail
OYONG

OSWARA F1

Oyong hibrida.
Warna buah : hijau.
Bentuk buah : silindris memanjang.
Ukuran buah : ± 40 x 5 cm.
Berat buah : ± 250 g/buah.
Umur panen : ± 43 hst.
Potensi hasil : ± 30 ton/ha.
Tahan simpan.
Adaptasi utama di dataran
rendah-menengah.
Oyong hibrida toleran virus.
Kulit hijau.
Cabang banyak.
Produksi tinggi.
Balsam Pear (Hybrid).
Fruit color : smooth geligir.
Fruit shape : light green.
Size : ± 28 x 6 cm.
Weight : ± 550 g/fruit.
Harvest age : ± 42 after showing.
Yield potential : ± 55 tons/ha.
Good storage.
Main adaptation in the lowlands-midlands.
Virus-tolerant.
Green skin.
Many branches.
High production.
Terjemahkan Ke
Budidaya

A. Persiapan Lahan

1. Pembersihan lahan dari rumput/gulma serta bekas akar tanaman yang tersisa, agar pertumbuhan tanaman tidak terganggu dari inang hama dan penyakit.
2. Pembajakan tanah dan merotari jika dengan traktor sedalam 30-40 cm untuk menggemburkan tanah dan memperbaiki draenasi dan aerasi tanah.
3. Pemberian kapur dolomit saat pengolahan tanah jika pH tanah < 6.
4. Pembuatan bedengan lebar 60 cm jarak antar bedengan 150 cm. Tinggi 20 cm untuk lahan darat dan 40 cm untuk lahan sawah, lebar selokan 50-60 cm dan panjang bedengan disesuaikan kondisi lahan.
5. Pemberian pupuk kandang diatas bedengan dan diaduk merata hingga gembur, kebutuhan 6 ton/Ha.
6. Pemberian pupuk dasar NPK 600kg/Ha.
7. Penutupan permukaan bedengan dengan tanah dari parit hingga merata, dan olah tanah dengan semua pupuk yang diaplikasikan.
8. Pemasangan mulsa plastik dan pembuatan lubang mulsa mengikuti jarak tanam

B. Penanaman

1. Lakukan penyiraman sehari sebelum penanaman tujuan agar tanah gembur.
2. Pengaturan jarak tanam Paria 70 cm antar tanaman.
3. Sebelum tanam buat lubang tanam dengan tugal sedalam 5 cm, tanam 1 atau 2 biji perlubang dan tutup dengan tanah tipis kemudian tabur dengan insectisida bahan aktif carbofuran dan nematisida.
4. Siram air dengan volume 100 ml/ lubang tanaman.

C. Pemeliharaan Tanaman

1. Pengairan/Penyiraman
Pengairan secara rutin pagi atau sore hari terutama pada fase awal pertumbuhan, dengan cara di leb atau disiram pada lubang tanam. Benih Paria akan mulai tumbuh 5-7 HST.
2. Pemasangan lanjaran
Pemasangan lanjaran menggunakan lanjaran dengan ukuran 200 cm di lakukan setelah tanam dengan model para-para.
3. Pengikatan tanaman
Pengikatan tanaman dengan tali raffia/ blabar dilakukan saat tanaman umur 15 HST. Panjang tali 10-15 cm, dengan mengikatkan membentuk angka 8 agar posisi batang tidak terlilit, lakukan setiap 3 hari sekali setelah penanaman sampai usia 30 HST.
4. Penyiangan
Pada mulsa plastik, penyiangan gulma dilakukan pada lubang tanam dengan cara dicabut hati-hati agar tidak merusak perakaran tanaman Paria.
Gulma yang tumbuh di parit dibersihkan agar tidak menjadi sarang hama dengan cangkul atau sabit.

D. Pemupukan

No Jenis Pupuk Dosis Pupuk (Gr/ liter) sistem kocor/ siram
5 hst 10 hst 17 hst 24 hst 31 hst 38 hst 45 hst 52 hst
1 NPK Phonska 10 gr 15 gr 20 gr 20 gr 20 gr 20 gr 20 gr 20 gr
2 KNO3 Merah/ Za 10 gr 15 gr 20 gr
3 KNO3 Putih 20 gr 20 gr 20 gr
4 KCL 30 gr 30 gr

E. Hama Penyakit

1. Hama
No. Hama Aplikasi
1 Ulat Tanah(Agrotis sp.) Carbofuran/Curacron
2 Kutu Kebul ( white fly) Winder/ Applaude
3 Ulat jengkal/Ulat Grayak Dangke/Prevatone
4 Oteng-oteng Decis/ confidor
5 Lalat Buah Decis/ Marshal/ Curacron
6 Penggorok daun (Leaf miner) Thrigart/sikon
2. Penyakit
No. Penyakit Aplikasi
1 Layu Fusarium Dithane/ Benlate
2 Bercak daun Dithane/Score
3 Kresek (Downy Mildew ) Dithane/Ridomil Gold
4 Powdery Mildew / Embun Tepung Amistartop/ Explore

F. Panen

Oyong dapat di panen mulai umur 45-48 HST dilakukan setiap 2 hari sekali, sesuai dengan permintaan pasar